Menjelajah Air terjun "JURANG MANTEN"
Sebelum aku bercerita tentang Adventure di Jurang Manten ada sedikit info yang cukup penting untuk kalian ketahui jadi begini aku dan teman-teman absurdku telah meresmikan sebuah komunitas yang diberi nama WALL KULINO MINAL BIASA yaitu sebuah komunitas yang bergelut di dunia adventure dengan semboyan “MENOMORDUAKAN DANA MENOMERSATUKAN NIAT” dan kabar baiknya kami mulai konsisten melakukan adventure setiap seminggu sekali. Kegiatan kami ini insyallah positif disamping kami menyalurkan hobi, kami juga selalu bersyukur atas semua keindahan alam yang Tuhan gratis berikan kepada kita setiap weekend dan long weekend kami akan terus berkeliling tempat wisata di Jepara sampai benar-benar habis terjelajah sehingga kami harus melancong ke kota orang.
Apa nggak habisin uang..?
Gimana cara ngatur waktunya..?
Sok Gaul….!!!
Orang tua nggak complain..?
Cewek Boleh Ikut…?
Itu pertanyaan yang sering kami terima dan inilah jawabannya
Apa nggak habisin uang...?
Yang penting niat uang pasti mengikuti
Gimana ngatur waktu...?
Jangan menunda pekerjaan maka kamu akn sadar berapa banyak waktu yang kamu punya
Sok Gaul !!!!
Kalau mau ikut tinggal daftar doank
Orang tua nggak Complain
Tinggal kita menyikapinya
Cewek Boleh Ikut...?
Sudah Zamannya emansipasi
Mungkin aku akan bahas lebih lanjut di artikel khusus tentang komunitas ini yang penting pentengin blog aku terus, setiap 2 minggu sekali pasti update tentang tempat-tempat adventure yang wajib kalaian taklukan, ok sekarang aku akan ceritakan pada kalian tentang penglamanku adventure di Jurang Manten mungkin dari namanya saja kalian sudah bertanya-tanya kenapa kok dinamakan jurang manten ada banyak versi yang mengenai asal-usul nama ini dan versi yang paling masuk logika orang modern saat ini adalah :
LEGENDA
“JURANG MANTEN” berasal dari Bahasa Jawa dan memiliki 2 suku kata JURANG dan MANTEN
JURANG itu LEMBAH dan MANTEN itu PENGANTIN
Jadi menurut Bahasa itu berarti lembah pengantin lalu mengapa air terjun ini harus menggunakan nama “LEMBAH PENGANTIN” begini ceritanya pada zaman dahulu kala entah itu kapan ada dua orang yang dimabuk cinta, keduanya saling mencintai dan tidak akan ada hal yang memisahkan mereka kecuali maut menjemput setelah beberapa bulan menjalin hubungan tanpa status kayak hubungan mu itu akhirnya sang cowok dengah gagah perkasa memberanikan diri untunk mempersunting sebut saja dia RORO sebagai istrinya.
Namun diluar dugaan, dari mempelai wanita kedua orang tuanya marah besar dan menolak mentah-mentah lamaran si sebut saja Abdul, hancur lebur seketika hati abdul dan ia berencana untuk menculik si Roro lalu mengajaknya kesuatu tempat kalau jaman sekarang orang menyebutnya kawin lari, sampailah keduanya ke pinggiran lembah bersama seekor kerbau yang mereka tunggangi setelah pelariannya yang panjang dari orang tua si Roro.
Dan akhirnya mereka berdua melakukan atraksi terjun bersama ke dasar lembah atas nama cinta, jasad mereka entah ditemukan atau tidak aku juga kurang tahu pasti menurut mitosnya barangsiapa yang mengajak pasanganya berkunjung ke Jurang Manten maka sebentar lagi mereka akan bercerai bagi yang sudah menikah dan putus bagi yang sedang pacaran namun tidak berlaku pada pasangan homo jadi kalian bebas datang kesini bersama pasangan masing-masing.
Berlokasi di Desa Tajung Kec Pakis Aji Kabupaten Jepara tempat wisata ini masih dikelola secara mandiri oleh para pemuda desa dengan bantuan para sesepuh sebagai penasihat akses dari dalam kota jepara kurang lebih satu jam, sebenarnya kalau aksesnya di benahi mungkin hanya memakan waktu 30 menitan. Akses yang sangat sulit ketika mndekati air terjun jurang manten membuat tempat ini sepi pengunjung dan kurang terawatt, bagaimana tidak sulit sekitar 3 KM sebelum ke dasar Lembahnya kita harus menjadi atlet Motor trail dadakan yang harus melewati medan tanah, batu yang sangat licin salah sedikit dalam perhitungan maka kami akan menyusul kedua pengantin yang tidak direstui itu jangan sekali-kali menggunakan motor matic untuk menjelajah ke Jurang Manten kamu akan tanggung sendiri akibatnya
Setelah 2 jam menempuh perjalanan panjang yang berliku-liku dan jatuh beberapa kali di 3 KM terakhir dengan sedikit gangguan oleh ban motorku yang bocor akhirnya kami tiba di lokasi tujuan sesegera mungkin kami memarkirkan kendaraan walaupun tanpa ada tukang parkir, berlari sedikit menengok ke puncak lembah sambil berucap subhanallah,masyallah,astagfirullah,alhamdulillah kami semua sekali lagi terkagum-kagum atas karya dari sang Maha Pencipta yang menyukai keindahan, praktis tidak ada pengunjung lain selain kami berlima sehingga benar-benar terasa Air Terjun Jurang Manten menjadi milik kami sendiri. Terdiam sejenak dan melihat sekeliling membuat mata ini enggan berkedip, suasana yang sejuk diimbangi soundtrack kicaun burung yang saling bersahutan membuat raga dan jiwa ini selesai di refresh dan di F5 beberapa kali
Pukul 12.15 Wib kami masih larut dalam memuji keagungan Tuhan, “akhirnya kita sampai juga ya..” celetuk salah satu temen absurd ku “Proses tidak akan menghianati hasil” Itu jawabannya. Semuanya tersenyum lebar menandakan rasa puas terpancar dari wajah-wajah lelah mereka, Allah sudah memanggil hamba-hambanya untuk segera menghadap dan akhirnya kami 4 rakaat dzuhur diatas batu yang terjal nan tajam, syahdu dan tentram selama proses menuju salam itu memberiku pelajaran yang sangat penting untuk kelanjutan kehidupan beragamaku usai sholat kami langsung bergegas meninggalkan lokasi karena dikhawatirkan hujan.
Pulang dengan membawa kepuasaan batin dan ketentraman jiwa
TERIMAKASIH UNTUK SEMUANYA
Azwar,16 tahun
0 komentar: