Gardu Pandang Bukit Jehan yang Memesona

06.47 Azwar Aff 0 Comments


Full Day School baru-baru ini memang memanjakan siswanya, bagaimana tidak sabtu minggu kita diberi waktu istirahat yang menurutku itu lebih dari cukup. Weekend kali ini, tepatnya 11 Maret 2016. Seperti biasanya, travelling. Tujuan travelling hari ini adalah Gardu Pandang Bukit Jehan yang ada di desa Kunir, Keling, Jepara.
Tempat wisata ini tergolong baru dan belum diresmikan. Menurut desas-desus yang beredar tempat wisata ini akan resmi 2018 mendatang. Pembangunan akses hingga tempat oleh-oleh terus dikebut agar target tercapai. Mari kita doakan proyek positif ini tidak berujung negatif oleh segelintir oknum biadab. Aku dan teman-temanku kelas dua belas yang sebentar lagi akan menghadapi ujian merasa perlu untuk refreshing daripada hanya berdoa di depan makam dan meminta kepada selain Allah. Sungguh memprihatinkan.
Aku berangkat dari rumah selepas sholat subuh, menghampiri satu dua teman yang satu arah dengan tujuan lalu melanjutkan perjalanan. Yang namanya masih proses pembangunan dan belum diresmikan maka akses menuju Bukit Jehan sulitnya bukan main apalagi selepas hujan begini.
Kalau kalian dari arah Jepara teruslah ke Timur menuju Kec Kembang dan ikuti jalan utama sampai  di Kec Keling. Belok kanan setelah SMPN 1 Keling, sekitar 5 KM dari belokan pertama, skill drivermu akan di uji. Kamu tidak akan kesasar karena di pinggir-pinggir jalan sudah ada petunjuk arah sampai tempat parkir motor. Jalan yang akan kalian lewati adalah setapak yang dibalut dengan bebatuan agar motor tidak selip, tapi apa mau dikata jika hujan turun. Bebatuan yang tujuan awalnya agar tidak selip malah menjadi petaka karena sangat licin. Aku dan Iqbal sampai terjatuh bebrapa kali dari motor karena gagal menyeimbangkan. Tanjakan yang kurang lebih 75 derajat, aku menyarankan kamu jangan pakai matic kalau masih sayang sama motormu. Sekitar 45 menit skill mengendari motor di uji akhirnya kami sampai di pintu masuk tempat wisata Bukit Jehan. Dan karena terlalu pagi maka kami bisa masuk gratis karena yang jaga masih tidur. Boom.

Setelah dari tempat parkir, kalian akan memasuki hutan dan berjalan kaki sekitar 30 menit untuk mencapai Bukit Jehan. Tanyalah ke warga sekitar untuk menunjukan arah jika tersesat di hutan. Karena menurutku warga disana sangat ramah dan sopan kepada siapapun. Terjatuh beberapa kali, basah kena tampias air embun, kaki kotor tercebur parit-parit kecil menambah seru disetiap langkah mendaki Bukit Jehan. 30 menit berlalu, gardu pandang yang menggoda sudah nampak. Kami bergegas berlari untuk segera mencoba gardu pandangnya yang sempat trending di media social. Ada banyak gardu pandang disini mulai yang muat 3 orang, tiga orang sampai satu keluarga.



Sungguh indah maha karya Tuhan. Aku terduduk di atas gardu pandang dan memandang luasnya dunia dengan membandingkannya betapa kecil diriku. Dari atas sini kita bisa melihat keseluruhan Kota Jepara dan juga sepanjang garis pantainya. Wow keren kan mas bro, makanya ayo travelling biar kita tambah bersyukur. Mensyukuri nikmat Tuhan menurutku lebih baik daripada kamu berdoa di atas makam dan meminta kepada selain Tuhan. Tapi kalian harus tetap berhati-hati ya karena disini tidak ada  asuransi jika terjatuh dari atas tebing. Tidak ada juga safety belt untuk pengunjung anak-anak dan lansia. Disarankan agar tetap waspada dan selalu fokus.







Namun sayang seribu sayang. Saat aku mulai nanjak ke Bukit Jehan banyak berserakan sampah plastik baru dan aku yakin itu ulah anak-anak alay yang ngebet hits tanpa memperhatikan kelestarian lingkungannya. Hal semacam ini seperti sudah menjadi rumus ketika ada tempat wisata yang sedang naik daun maka sampah juga mulai menggunung. Ayolah kita berpikir panjang untuk menjaga alam, apa kalian mau kalau suatu saat alam akan marah karena ulah senonoh dan tidak bertanggung jawab. Kalau bawa sampah naik keatas ya jarus bertanggung jawab di bawa turun lagi kebawah. Banyak juga aku temukan kertas bekas tulisan-tulisan alay yang nggak mendidik dan grammarnya kocar kacir. Ya mungkin sekedar di translate tanpa di check. Sungguh memprihatinkan. Ayolah kawan, mari dijaga aset luar biasa milik bersama ini, toh nanti yang untung kita sendiri kalau alam bersahabat dengan kita. Semoga kedepannya Gardu Pandang Bukit Jehan ini semakin berbenah agar wisatawan bisa nyaman di atas gardu pandangnya. Dan tak lupa terimakasih juga kepada teman-temanku Zulfan, Iqbal, Dimas dan Yusuf yang sudah menamani perjalanan penuh makna ini. Sekali lagi terimaksih.

Azwar, 17 tahun

Calon Petinggi

You Might Also Like

0 komentar: