Pantai Cemoro Sewu Parangtritis yang Bikin Betah
Kuliah adalah masuk dalam hal paling membosankan dalam hidup, datang,
duduk di kelas, mendengarkan sambil ngantuk , ngisi presensi dan nilai keluar. So
fckin boring. Maka hari ini saat kami mempunyai waktu kosong dan nganggor
berjam-jam menunggu kelas selanjutnya, kami memutuskan menuju mengunjungi
Pantai Cemoro Sewu, Parangtritis, Bantul.
Perjalanan dari kampus ISI YK memakan waktu kurang lebih hanya setengah
jam, itu kalau menggunakan jalur normal. Tapi kami sebagai mahasiswa seni yang
sudah bosan dengan hidup ini, jalan yang kami pilih adalah menaiki dan menuruni
bukit barisan Pantai Selatan Pulau Jawa. Alhasil satu jam kami membunuh waktu
ini. Jalan berliku, rusak, batu-batuan khas perbukitan telah menunggu untuk
ditaklukan. Aku sebagai pemimpin regu dan juga sebagai tikus percobaan untuk mengetes
jalur setan ini merasa mempuyai sedikit manfaat dalam kehidupan ini. Sebenarnya
alasan kami memilih jalur ini adalah untuk menghindari bayar uang masuk wisata.
Eitsss, namun jangan pernah meniru adegan kami. Berbahaya. Menghambat industri
pariwisata Indonesia.
Setelah sampai di Parangtriris kami terus menuju barat. Kanan kiri kami
dipenuhi warung berjajar penuh pengharapan agar kami mampir, karaoke-karaoke
dengan penjaga masing-masing, melewati Pantai Parang Kusumo di kiri view, dan
Gumuk Pasir di kanan view. Sungguh Indah Jogja, pantas dia Istimewa.
Lima belas menit selanjutnya kami mendarat dengan mulus di parkiran Pantai
Cemoro Sewu, lalu kami disambut dengan lambaian angin syahdu pembunuh rindu. Suasana
menyenangkan nan bahagia memaksa memenuhi perasaan ini. Hutangpun lupa
mantanpun tenggelam.
Sepanjang garis pantai, hanya pohon cemara yang mendominasi, jadi
suasana sangatlah rindang. Berbeda dengan Pantai Parangtritis yang sepanjang
pantai hanya ada panas matahari. Sebulan disana bisa-bisa kamu berpindah warga
negara. Untuk menikmati suasana rindang, disarankan membawa pasangan
masing-masing karena kalau tidak kamu akan
menyesal selamanya, seperti gerombolan gay.
Azwar, 18 Tahun
2 komentar: