Baper-baperan di Pekan Teater Nasional Jogja

06.40 Azwar Aff 15 Comments

Apakah patah hati bisa membuat orang kehilangan jiwa dan raganya?. Kalau dalam novel-novel percintaan Indonesia, jawabanya iya. Adalah saat temanku mengalami yang namanya kasih tak sampai. Selama enam tahun tanpa henti dia mencintai hanya satu wanita, walaupun bertatap mukapun hampir tidak pernah.

Hari itu dia merasa sangat tertekan dalam hidupnya karena si doi lewat dipikirannya tanpa ada yang memerintahkan. Padahal temanku ini sudah berusaha move on ke banyak wanita, namun hasilnya zonk. Cintanya tetap sama malah semakin bertambah setiap kali dia mengingatnya. Akulah yang menjadi korban pelampiasannya.

Aku harus menemaninya membunuh waktu bagaimanapun caranya. Pertama, dia mengajaku ke tambak buaya Sleman. Yang aksesnya masyallah kalau dari kontrakan. Terjal, penuh batu, dan berdebu. Walaupun namanya tambak buaya, namun sebenarnya ini hanya bendungan biasa saja. Disana dia hanya diam meratapi nasibnya yang tak kunjung move on. Sesekali membuat puisi yang sajaknya mendalam dan penuh penghayatan, membuat lagu secara instan namun menusuk hati. Hidup memang indah kalau dibalut seni yang ikhlas tanpa dusta.

Dilanjutkan dengan memutari Jogja tanpa ada tujuan dan berharap semoga Tuhan mempercepat hari ini dan hari-hari selanjutnya. Dari Sleman ke Jalan Parangtitis, kembali ke Malioboro dan akhirnya berhenti di Taman Budaya. Disana ada Pekan Teater Nasional. Pementasan teater dari seluruh Indonesia selama satu minggu penuh di Taman Budaya Jogja. Malam itu adalah giliran naskah “Jadi Diri Sediri Saja” dari Sanggar Seni PPST Malang. Naskah ini menceritakan kisah seorang anak SMA yang ingin menjadi penari professional namun terhalang oleh kakaknya yang menginginkan dia menjadi seorang pegawai agar ekonominya nanti terjamin.





Sepanjang pementasan temanku ini terlihat tertawa-tawa dengan ikhlas dan sejenak lupa akan cinta sejatinya itu. Naskah ini dikemas secara komedi cerdas dan mengedukasi. Sepanjang cerita dibumbui dengan isu sosial yang ditanggapi secara jenaka tingkat tinggi tanpa ada pihak yang dirugikan. Tibalah ketika tokoh utama sangat frustasi akan keadaannya yang tidak jelas karena masa depannya harus diatur kakaknya. Tokoh utama pun akhirnya gila. Akhirnya kakaknya membolehkannya menari asal dia bertanggung jawab akan dirinya sendiri. Tokoh utama menari dengan penuh emosi, penonton berdecak kagum dan terus menganga. Dan temanku pun sama dengan ekspresi penonton lain. bengong.

Malam itu tepat tengah malam kami keluar dari Taman Budaya, temanku nampak sudah berbeda, uhhh ada apa gerangan, apakah dia sudah dia melupakan cinta sejatinya itu?. Tiba-tiba dia nyeletuk “Ayo kita teruskan ke Sarkem”.

Azwar.



You Might Also Like

15 komentar:

  1. Jogja memang istimewa.....
    Dengan budaya dan panoramanya

    BalasHapus
  2. jogya memiliki magnet dibidang pariwisaya dan budayanya

    BalasHapus
  3. Jogja emang kota seni, banyak musisi sukses asalnya dari Jogja. Salut (y)

    BalasHapus
  4. Jadi tambah penasaran dengan jogja. Semoga bisa ke Jogja

    BalasHapus
  5. Jadi tambah penasaran dengan jogja. Semoga bisa ke Jogja

    BalasHapus
  6. Jadi tambah penasaran dengan jogja. Semoga bisa ke Jogja

    BalasHapus
  7. Asem... Pake ngajak ke sarkem segala... 😂

    BalasHapus
  8. mungkin suatu hari nanti saya bisa ke jogja

    BalasHapus
  9. Pingin Main2 Ke Jogja

    BalasHapus