Ketemu Mbak Haruka dan Mbak Jeje di Kota Lama
Sebenarnya perjalanan kali ini adalah tidak disengaja. Niat kami adalah
menjenguk teman kami yang sedang dirawat di RSI Sultan Agung Semarang. Teman
kami mengalami kecelakaan yang misterius penyebabnya atau umumnya disebut
“Tabrak Lari”. Setan tuh yang nabrak, udah nggak tanggung jawab, eh malah
ngacir. Kondisinya mengenaskan dengan kepala sebagai luka paling berat. Selama
seminggu dia berada di ICU dengan kondisi yang sangat lemah. Alhamdulillah saat
kami menjenguk dia sudah bisa tertawa walaupun dengan sebuah isyarat kedipan
mata. Semoga teman kami ini diberi kesembuhan, kesehatan dan dapat bekumpul
lagi bersama kami.
Mumpung di Semarang, dan mumpung lagi ada semacam pameran budaya Jepang
di PRPP Semarang, meluncurlah kami kesana dengan tanpa tujuan. Washing your eyes with sexy girls. Sudah
tau kan kalau mendengar kata Jepang harus ngapain?.
Pameran budaya Jepang ini dibuka mulai dari tanggal 4-6 Agustus 2017.
Apapun yang berbau Jepang bisa dijumpai disini. Mulai dari Cosplay yang
seksinya aduhai, segala macam souvenir anime, semua makanan yang sulit nulisnya
juga tersedia lengkap dan tentunya ada JKT 48. Wota!!!.
Ini yang kami tunggu, meet and
greet gratis bersama ex-member
JKT 48 yaitu mbak Haruka dan mbak Jeje. Jujur, aku dan teman-temanku adalah
fans karbitan JKT 48, hari itu juga kami meresmikan diri menjadi fans sejati
padahal nggak tau yang didepan itu siapa. Kami hanya menirukan
teriakan-teriakan alay dari fans JKT ini. Kalau dipikir lagi, ini memalukan.
Seorang laki-laki disampingku sampai menangis terharu dan berteriak histeris
ketika cuman dilirik Mbak Har. Ya gimana lagi namanya juga cinta, walaupuan
bertepuk sebelah tangan. #eakkkkbapermas?
Setelah meet and greet
selesai, sesi selanjutnya adalah photo-photo, dan tiket untuk bisa berfoto
bersama Mbak Har dan Mbak Jeje adalah Rp 100.000. Itu buat beli bensin
Jepara-Jogja bolak-balik masih lebih. Dan sudah bisa ditebak, kami sebagai
masyarakat miskin yang dijamin undang-undang harus undur diri dulu. Pergi
ketempat gratis lainnya. Kami kecewa nggak bisa berfoto sama mbak Har dan Mbak
Jeje. Tuhan kenapa kami terlahir miskin?
Kota lama adalah tempat yang akan kami explore selanjutnya. Karena kami
datang tepat saat malam minggu, disini sedang berlangsung gelar budaya Jateng
session 13. Aseqq bisa nonton. Eh realitanya teman kami sudah disuruh pulang
emaknya. And we go home.
Pengangguran Berbudi Pekerti Luhur |
Sebelum kami pulang, temanku berucap “Pasti Haruka dan Mbak Jeje lewat
kota lama”. Dan itu memancing gelak tawa teman yang lain. “kalau memang lewat
sini kan pake mobil, nggak kelihatan, dan percuma juga kita nggak bisa foto
bareng”. Namun Tuhan berkata lain
Saat kami akan keluar dari kompleks kota lama, tiba-tiba Mbak Haruka
dan Mbak Jeje muncul dari trotoar (njeblos gitu). Kami dengan sangat cepat dan
ketepatan tinggi tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Kami memarkir motor
disembarang tempat dan berlari menuju Mbak Har dan Mbak Jeje untuk berfoto
bareng. Namun kami ditolak dengan alasan Mbak Haruka ewoh sama panitia karena
kita nggak bayar. Gilaakk, udah diluar event masih aja disuruh bayar.
Singkat cerita kami memaksa untuk foto bareng. Mbak Har dan Mbak Jeje
akirnya mau diajak foto bareng asalkan kami nggak satu-satu alias Together in
Frame. Oke that’s it good pic. Pelajaran yang bisa kita ambil hari ini adalah,
jangan mencintai manusia secara berlebihan, karena kita punya Tuhan yang harus
dicintai sepenuhnya. Lalu ada pembuktian kekuatan sebuah doa yang langsung dijawab oleh Tuhan.
Azwar
wah langsung minta foto lah wkwkwk
BalasHapusLahh mau poto aja gak boleh ya gan, harus bayar 😄
BalasHapusemang gitu gan aturan mainnya
Hapus