Melihat indah Jogja dari ketinggian
Semester dua sudah dimulai, kuliah hanya tiga hari dan liburnya empat
hari, sungguh kegabutan yang haqiqi. Aku teringat kata kakaku tercantik sedunia
akhirat. Kamu harus melihat dunia agar kamu selalu bersyukur. Yowes tak lakoni.
Weekend kali ini aku mencoba mengexplore daerah Bantul dan sekitarnya bersama pacar
tercinta terunyu yang mumpung lagi di Jogja karena studinya. Pada sabtu kami
janjian bertemu pukul 6 pagi WIB di daerah Sewon, dan baru terlaksana pukul 11
siang. Kan ty.
Kami punya dua agenda, Rumah Kurcaci dan Puncak Becici di dlingo
Bantul. Maps sudah dibentangkan. Perjalanan siap dilakukan. Oh ya sedulur,
kalau merasa motor sudah tua dan batuk-batuk sebaiknya jangan dipaksakan untuk
naik ke Puncak karena hanya akan menambah repot panjenengan.
Perjalanan ke daerah Dlingo Bantul sungguh memesona karena jalannya
naik turun kayak hidupmu. Kami sampai pukul dua siang ditemani gerimis manja
semesta. Aku langsung berlari menuju jurang yang sudah didesain sedemikian rupa
agar instagramable. And then. WOW.
Jogja dari ketinggian. Nuansa indah yang tak dapat diungkapkan lewat
kata. Ada satu pertanyaan penting saat itu. Kenapa dari atas sini yang terlihat
hanya kampus UAD Giwangan yang mendominasi, lalu aku teringat, oh ya kampus
swasta. Oh ya aku gagal ke Rumah kurcaci karena kesorean terlalu asyik
mengobrol di Becici.
0 komentar: